1. CANDI
SIMPING
Disebut juga candi Sumberjati, terletak didesa
Sumberjati, Daerah Kademangan, Blitar Selatan. Dari arah Blitar. Saat ini candi
Simping masih dalam keadaan berupa reruntuhan, namun pada saatnya, merupakan
persemayaman abu jenazah Raden Wijaya (1293 – 1309 M), negeri kerajaan
Majapahit dalam perwujudannya sebagai Hari-Hara (gabungan Wishnu dan Shiwa).
Candi ini disebut-sebut di naskah Negarakertagama, dan direnovasi oleh Raja
Hayamwuruk pada tahun 1285 Syaka (1363 M), kontruksi gambar yang dibuat oleh
Dinas Kepurbakalaan menggambarkan candi ini indah dan ramping meninggi.
2.
CANDI KIDAL
Terletak diantara kota Malang dan Tumpang. Candi ini
merupakan candi Hindhu pemujaan Shiwa, tempat menyimpan abu jenazah Raja
Anusapati dari kerajaan Singosari. Bangunan ini mulai di pergunakan sebagai
candi pada tahun 1248 M. Candi ini terbuat dari bebatuan alam, penuh hiasan hiasan
yang dipahat dengan indah. Denah berbentuk persegi empat dengan tangga yang
menjorok. Pada tahun 1248, Anusapati dibunuh oleh saudara tirinya (putra Ken
Arok) ketika sedang menyabung ayam. Anusapati kemudian di semayamkan di Candi
Kidal dan diwujudkan dalam Arca Shiwa.
3.
KOMPLEKS PERCANDIAN BELAHAN
Terletak di lereng gunung Penanggungan. Kompleks ini masih tersisa 2 buah pintu gerbang yang
pernah dipugar ahli Belanda De Haan, Prasada Silungkang diperkirakan adalah
persemayaman abu jenazah Raja Airlangga. Pada bagian Barat kolam terdapat
dinding batu bata berhiaskan tiga buah arca, sebagian arca utama adalah
Wishnu diatas Garuda, arca yang terbuat dari batu berwarna merah ini berukuran
110 cm (lebar) dan 190 (tinggi). Pada tahun 1915 arca ini dipindah ke Trawas, Ketiga
arca ini kemungkinan adalah perwujutan dari Raja Airlangga (Erlangga) dan kedua
istrinya, masing-masing putri Dharmawangsa dan selir yang bernama Sri Maharaja
Garasakan.
POSTED BY Unknown ON Minggu, 01 Maret 2015 @ 23.52